Saat pelaksanaan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Indonesia ke – 46 di Kabupaten Brebes yang dipusatkan di Kecamatan Sitanggal, terlihat pemandangan yang berbeda dari pelaksanaan HKN tahun sebelumnya. Peringatan HKN ini bukan hanya dihadiri oleh seluruh komponen bidang kesehatan, tapi juga dihadiri oleh segenap stakeholder dari bidang lain, termasuk di dalamnya adalah petinggi pemerintah Kota Bawang yang memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan.
Namun bukan semua hal tersebut yang membedakan peringatan HKN kali ini, tetapi tampak seorang Kepala Desa berdiri dengan tegap di antara beberapa petugas kesehatan dan perwakilan sekolah yang memiliki prestasi yang baik dalam bidang kesehatan.
Dia adalah Tuswa Sujatmoko, seorang Kepala Desa Gunungjaya, Kecamatan Salem, Kab. Brebes, Jawa Tengah yang berada di antara barisan orang penerima penghargaan atas segala pencapaian prestasinya.
Kehadirannya sebagai salah satu penerima penghargaan karena desanya, Desa Gunungjaya berhasil memperoleh penghargaan atas prestasinya sebagai desa pertama di Kabupaten Brebes yang memperoleh predikat ODF (Open Defecation Free).
Pemerintah Kabupaten Brebes melalui Dinas Kesehatan Brebes memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada masyarakat Desa Gunungjaya yang diwakili oleh Tuswa Sujatmoko, atas prestasinya membawa Desa Gunungjaya sebagai desa pertama yang masyarakatnya memiliki tingkat kesadaran dan perhatian yang tinggi dalam upaya mewujudkan stop buang air besar sembarangan (STOP BABS). Penghargaan dan ucapan selamat disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Brebes.
Muhtar selaku Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mengatakan, penghargaan tersebut mungkin nilainya tidak seberapa. Namun yang diharapkan adalah esensi nilai sebagai rasa syukur dan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya atas segala kerjasama dan kerja keras seluruh masyarakat Desa Gunungjaya dari Pemerintah Kabupaten Brebes.
“Desa Gunungjaya adalah yang pertama dan sebagai pelopor. Mudah-mudahan desa yang lain dapat terpacu dan mencapai ODF pula,” ujar Muhtar
Program Pamsimas di Desa Gunungjaya mulai bergulir pada Juni tahun 2010. Hasil kegiatan identifikasi masalah pada awal program bergulir, cakupan sanitasi di masyarakat Desa Gunungjaya sudah cukup baik. Jumlah kepala keluarga yang memiliki akses terhadap jamban sebanyak 239 atau sekitar 80% dari jumlah keseluruhan kepala keluarga di Desa Gunungjaya.
Besarnya jumlah akses jamban tersebut tidak lepas dari proses relokasi wilayah desa akibat bencana longsor. Proses tersebut memaksa masyarakat untuk membangun rumah yang baru dan lebih baik. Sehingga biasanya ketika membangun rumah baru sudah dilengkapi jamban.
Secara geografis Desa Gunungjaya yang memiliki ketinggian 750 m di atas permukaan laut itu terletak di dataran tinggi wilayah pemerintahan Kecamatan Salem. Karena termasuk wilayah perbukitan dengan curah hujan yang cukup tinggi, karakter tanah di desa ini termasuk yang labil dan mudah longsor.
Dikelilingi Hutan Perhutani dan ladang pertanian terutama sawah dimana jarak dari pusat pemerintahan kecamatan adalah 10 km atau 15 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor, Desa Gunungjaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 970 jiwa dan 286 kepala keluarga (KK). Wilayah pemerintahannya terdiri dari 2 rukun warga (RW) dan 4 rukun tetangga (RT). Sebagian besar penduduknya memiliki mata pencarian sebagai petani. Memiliki 1 Sekolah Dasar (SD) dan 2 Masjid serta 1 Poliklinik desa.
Pencapaian ODF oleh Desa Gunungjaya tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Hasil ini merupakan hasil kerja keras semua pihak terutama Dian (Fasilitator kesehatan), Bidan Yuli, Sanitarian dan rekan kader kesehatan.
“Tentu saja hal ini sangat membanggakan bagi saya pribadi dan masyarakat Desa Gunungjaya. Terlebih kami yang pertama di Kabupaten Brebes yang sudah ODF,” tandas Tuswa Sujatmoko
Tuswa mengatakan, kerjasama antara bidan desa dan kader kesehatan, fasilitator kesehatan serta aparat desa berjalan sinergis. Sehingga apabila ada kesulitan, solusi bisa didiskusikan bersama.
“Saat ini jumlah jamban di Desa Gunungjaya sudah 263 jamban dan melayani 970 jiwa atau 100% penduduk Desa Gunungjaya. Sehingga status ODF sudah dicapai oleh Desa Gunungjaya. Untuk selanjutnya adalah ada langkah atau tindak lanjut dalam menjaga dan memelihara desa yang ODF,” lanjutnya
Kegiatan verifikasi pencapaian ODF desa dilakukan oleh konsultan pendamping, petugas Puskesmas, perwakilan desa dan tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Verifikasi dilaksanakan terhadap rumah dan kepala keluarga secara acak dan dilakukan secara marathon. Verifikasi pertama dilaksanakan pada 4 Nopember 2010 oleh konsultan pendamping dengan mengunjungi 15 rumah.
Verifikasi kedua dilaksanakan pada 8 Nopember 2010 oleh petugas Puskesmas dan Konsultan pendamping. Sedangkan verifikasi yang ketiga dilaksanakan pada 9 Nopember oleh petugas Puskesmas dan tim dari Dinas Kesehatan Brebes. (Ichwanudin-HHS DMAC Kab. Brebes;Rita)
Namun bukan semua hal tersebut yang membedakan peringatan HKN kali ini, tetapi tampak seorang Kepala Desa berdiri dengan tegap di antara beberapa petugas kesehatan dan perwakilan sekolah yang memiliki prestasi yang baik dalam bidang kesehatan.
Dia adalah Tuswa Sujatmoko, seorang Kepala Desa Gunungjaya, Kecamatan Salem, Kab. Brebes, Jawa Tengah yang berada di antara barisan orang penerima penghargaan atas segala pencapaian prestasinya.
Kehadirannya sebagai salah satu penerima penghargaan karena desanya, Desa Gunungjaya berhasil memperoleh penghargaan atas prestasinya sebagai desa pertama di Kabupaten Brebes yang memperoleh predikat ODF (Open Defecation Free).
Pemerintah Kabupaten Brebes melalui Dinas Kesehatan Brebes memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada masyarakat Desa Gunungjaya yang diwakili oleh Tuswa Sujatmoko, atas prestasinya membawa Desa Gunungjaya sebagai desa pertama yang masyarakatnya memiliki tingkat kesadaran dan perhatian yang tinggi dalam upaya mewujudkan stop buang air besar sembarangan (STOP BABS). Penghargaan dan ucapan selamat disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Brebes.
Muhtar selaku Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mengatakan, penghargaan tersebut mungkin nilainya tidak seberapa. Namun yang diharapkan adalah esensi nilai sebagai rasa syukur dan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya atas segala kerjasama dan kerja keras seluruh masyarakat Desa Gunungjaya dari Pemerintah Kabupaten Brebes.
“Desa Gunungjaya adalah yang pertama dan sebagai pelopor. Mudah-mudahan desa yang lain dapat terpacu dan mencapai ODF pula,” ujar Muhtar
Program Pamsimas di Desa Gunungjaya mulai bergulir pada Juni tahun 2010. Hasil kegiatan identifikasi masalah pada awal program bergulir, cakupan sanitasi di masyarakat Desa Gunungjaya sudah cukup baik. Jumlah kepala keluarga yang memiliki akses terhadap jamban sebanyak 239 atau sekitar 80% dari jumlah keseluruhan kepala keluarga di Desa Gunungjaya.
Besarnya jumlah akses jamban tersebut tidak lepas dari proses relokasi wilayah desa akibat bencana longsor. Proses tersebut memaksa masyarakat untuk membangun rumah yang baru dan lebih baik. Sehingga biasanya ketika membangun rumah baru sudah dilengkapi jamban.
Secara geografis Desa Gunungjaya yang memiliki ketinggian 750 m di atas permukaan laut itu terletak di dataran tinggi wilayah pemerintahan Kecamatan Salem. Karena termasuk wilayah perbukitan dengan curah hujan yang cukup tinggi, karakter tanah di desa ini termasuk yang labil dan mudah longsor.
Dikelilingi Hutan Perhutani dan ladang pertanian terutama sawah dimana jarak dari pusat pemerintahan kecamatan adalah 10 km atau 15 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor, Desa Gunungjaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 970 jiwa dan 286 kepala keluarga (KK). Wilayah pemerintahannya terdiri dari 2 rukun warga (RW) dan 4 rukun tetangga (RT). Sebagian besar penduduknya memiliki mata pencarian sebagai petani. Memiliki 1 Sekolah Dasar (SD) dan 2 Masjid serta 1 Poliklinik desa.
Pencapaian ODF oleh Desa Gunungjaya tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Hasil ini merupakan hasil kerja keras semua pihak terutama Dian (Fasilitator kesehatan), Bidan Yuli, Sanitarian dan rekan kader kesehatan.
“Tentu saja hal ini sangat membanggakan bagi saya pribadi dan masyarakat Desa Gunungjaya. Terlebih kami yang pertama di Kabupaten Brebes yang sudah ODF,” tandas Tuswa Sujatmoko
Tuswa mengatakan, kerjasama antara bidan desa dan kader kesehatan, fasilitator kesehatan serta aparat desa berjalan sinergis. Sehingga apabila ada kesulitan, solusi bisa didiskusikan bersama.
“Saat ini jumlah jamban di Desa Gunungjaya sudah 263 jamban dan melayani 970 jiwa atau 100% penduduk Desa Gunungjaya. Sehingga status ODF sudah dicapai oleh Desa Gunungjaya. Untuk selanjutnya adalah ada langkah atau tindak lanjut dalam menjaga dan memelihara desa yang ODF,” lanjutnya
Kegiatan verifikasi pencapaian ODF desa dilakukan oleh konsultan pendamping, petugas Puskesmas, perwakilan desa dan tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Verifikasi dilaksanakan terhadap rumah dan kepala keluarga secara acak dan dilakukan secara marathon. Verifikasi pertama dilaksanakan pada 4 Nopember 2010 oleh konsultan pendamping dengan mengunjungi 15 rumah.
Verifikasi kedua dilaksanakan pada 8 Nopember 2010 oleh petugas Puskesmas dan Konsultan pendamping. Sedangkan verifikasi yang ketiga dilaksanakan pada 9 Nopember oleh petugas Puskesmas dan tim dari Dinas Kesehatan Brebes. (Ichwanudin-HHS DMAC Kab. Brebes;Rita)