Indonesia perlu diselamatkan dari sanitasi yang buruk. Kualitas sanitasi yang buruk bertanggungjawab terhadap mewabahnya penyakit menular seperti tifus, demam berdarah dengue, disentri, kolera dan hepatitis. Pemerintah bukannya tidak melakukan sesuatu. Berdasarkan studi Water and Sanitation Program (Bank Dunia) tahun 2006, pemerintah menyediakan anggaran untuk perbaikan sanitasi rata-rata sebesar Rp 200/kapita/tahun. Sementara kebutuhan investasi minimal adalah Rp. 47.000/kapita/tahun. Terlepas dari terbatasnya sumber daya pemerintah, nampaknya masih diperlukan upaya-upaya yang lebih serius untuk menangani sanitasi (tidak sekedar business as usual).
Aksi SELAMATKAN INDONESIA DARI SANITASI BURUK dimaksudkan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap: - pentingnya kualitas kesehatan lingkungan (sanitasi). - layanan sanitasi sebagai hak masyarakat. - apa saja yang dapat dilakukan secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan kualitas sanitasi. Kesadaran ini kita harapkan dapat melahirkan dorongan yang kuat dari arus bawah (masyarakat) kepada semua pihak (terutama pemerintah) untuk lebih serius menangani sanitasi. Tifus, disentri, kolera, DBD dan hepatitis adalah penyakit yang dpat dicegah dengan perbaikan kualitas sanitasi. Tidak perlu menunggu korban meninggal untuk mulai memperbaiki kualitas sanitasi. PEDULI SANITASI, PEDULI RAKYAT.
Positions
1.Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kualitas kesehatan lingkungan (sanitasi).
2. Mendorong pemenuhan layanan sanitasi oleh pemerintah sebagai hak dasar masyarakat
3. Mendorong perubahan perilaku hidup yang bersih dan sehat.
Positions
1.Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kualitas kesehatan lingkungan (sanitasi).
2. Mendorong pemenuhan layanan sanitasi oleh pemerintah sebagai hak dasar masyarakat
3. Mendorong perubahan perilaku hidup yang bersih dan sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar