Selasa, Juli 27, 2010

Pasar Sehat Rakyat Sehat

Tuntutan masyarakat akan pasar sehat dan pelayanan yang lebih baik semakin tinggi. Oleh sebab itu, pengelolaan ”Pasar Sehat” perlu terus menerus diupayakan. Dari data Departemen Perdagangan tahun 2007, di Indonesia terdapat sekitar 13.450 pasar tradisional dengan sekitar 12,6 juta pedagang yang beraktivitas di dalamnya. Jika pedagang memiliki 4 (empat) anggota keluarga, maka lebih dari 50 juta atau hampir 25 % dari populasi total penduduk Indonesia beraktivitas di pasar. Jika pasar dikelola dengan sehat, maka rakyat rakyat yang beraktivitas di situ menjadi sehat.


Pasar sehat adalah kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman, dan sehat yang terwujud melalui kerjasama seluruh unit terkait di pasar (stakeholder) dalam menyediakan bahan pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat. Pasar merupakan salah satu tempat dimana orang banyak beraktivitas setiap harinya guna memenuhi kebutuhannya.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan dalam sambutannya yang dibacakan Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan pada Kegiatan Hari Pasar Bersih Nasional Ke-3 di Pasar Induk Cibitung, Bekasi, Sabtu 17 Juli 2010.


Menkes menyampaikan bahwa status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi kebersihan tempat-tempat dimana orang banyak beraktivitas setiap harinya. Pasar adalah salah satu tempat dimana orang banyak beraktivitas memenuhi kebutuhannya, dapat menjadi alur utama penyebaran berbagai penyakit, bila tidak dikelola dengan baik. Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain Diare, Kolera, SARS dan Avian Influenza.


Konferensi Gabungan tentang Flu Burung dan Pandemi flu pada manusia yang diadakan di Jenewa bulan November 2005, menekankan pentingnya mencegah penyebaran flu burung H5N1 pada sumbernya termasuk pasar.

Menurut Menkes peran kemitraan dalam pengembangan pasar sehat antara lain : perbaikan fisik sarana pasar; penyediaan sanitasi pasar seperti air bersih, kamar mandi, toilet, pengelolaan sampah, drainase, dan tempat cuci tangan. Melakukan promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi pedagang, pengunjung dan pengelola pasar; serta penyediaan fasilitas lain seperti sarana ibadah.


Menkes menyebutkan manfaat atau keuntungan adanya pasar sehat antara lain : meningkatkan kuantitas dan kualitas penjualan; lingkungan kerja yang lebih sehat; menurunnya angka penyakit yang disebabkan pangan; akses memperoleh pangan yang lebih aman dan bergizi; terciptanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); meningkatnya pendapatan daerah; dan meningkatnya hubungan kerjasama antara para pedagang, pembeli dan pengelola.


Pada kesempatan tersebut Menkes menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan Hari Pasar Bersih Nasional Ketiga sebagai sebagai salah satu bentuk kepedulian masyarakat di bidang kesehatan khususnya dalam perbaikan infrastruktur skala kecil dan kegiatan kebersihan secara serentak di pasar tradisional seluruh Indonesia.


Menkes juga berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memacu semua stakeholder terkait untuk dapat mewujudkan Pasar Sehat yakni Pasar yang bersih, aman, nyaman, sehat juga memacu partisipasi di bidang lain untuk mewujudkan Kabupaten dan Kota Sehat di seluruh Indonesia.

Peringatan Hari Pasar Bersih Nasional Ketiga yang bertema Pasar Sejahtera : Sehat, Hijau, Bersih, Terawat diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, pemerintah Kabupaten Bekasi dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk dalam hal ini Yayasan Danamon Peduli dalam melaksanakan program , Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang Kesehatan.


Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar