Sembilan desa di tujuh kecamatan se-Kabupaten Demak telah tersentuh Program Nasional Penyediaan Air Bersih Untuk Masyarakat (PAM Simas). Desa-desa tersebut meliputi Karangasem (Sayung), Banyumeneng (Mranggen), Pundenarum dan Tlogorejo (Karangawen), Wonorejo (Guntur), Doreng (Wonosalam), Selowere (Kebonagung), serta Mutihkulon dan Jetak (Wedung).
Humas Dinkes Demak Gufrin Heru Putranto menjelaskan, program tersebut menjadi tanggung jawab lima departemen. Yakni Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan, Departemen Dalam Negeri dan Bapenas. “Di tingkat daerah, tanggungjawabnya melekat pada dinas instansi yang bernaung di bawah masing-masing departemen tersebut,” katanya.
Untuk mensukseskan program Pamsimas, menurut Gufrin, pihaknya sebagai kepanjangan tangan Departemen Kesehatan, telah melaksanakan community led total sanitation(CLTS). Yakni sebuah program yang lebih mengedepankan pendekatan kepada masyarakat agar mereka sadar serta mampu meninggalkan kebisaaan buruk seperti mandi, cuci dan buang air di sungai. “Kita terjunkan petugas di desa-desa pamsimas. Petugas memberikan penyuluhan intensif kepada warga agar mereka mau meninggalkan kebisaaan mandi di sungai,” ungkapnya.
Gufrin menambahkan, program pamsimas yang cukup berhasil salah satunya di Desa Wonorejo Kecamatan Guntur. Di desa tersebut, setahun lalu, warganya hampir semua belum memiliki jamban. Namun kini kondisi itu telah berubah. Dari 1.346 KK, warga yang belum memiliki jamban hanya tinggal 54 KK. Jadi, sekitar 95,9 persen warga telah memiliki jamban sendiri dan tak lagi mandi di sungai.
Humas Dinkes Demak Gufrin Heru Putranto menjelaskan, program tersebut menjadi tanggung jawab lima departemen. Yakni Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan, Departemen Dalam Negeri dan Bapenas. “Di tingkat daerah, tanggungjawabnya melekat pada dinas instansi yang bernaung di bawah masing-masing departemen tersebut,” katanya.
Untuk mensukseskan program Pamsimas, menurut Gufrin, pihaknya sebagai kepanjangan tangan Departemen Kesehatan, telah melaksanakan community led total sanitation(CLTS). Yakni sebuah program yang lebih mengedepankan pendekatan kepada masyarakat agar mereka sadar serta mampu meninggalkan kebisaaan buruk seperti mandi, cuci dan buang air di sungai. “Kita terjunkan petugas di desa-desa pamsimas. Petugas memberikan penyuluhan intensif kepada warga agar mereka mau meninggalkan kebisaaan mandi di sungai,” ungkapnya.
Gufrin menambahkan, program pamsimas yang cukup berhasil salah satunya di Desa Wonorejo Kecamatan Guntur. Di desa tersebut, setahun lalu, warganya hampir semua belum memiliki jamban. Namun kini kondisi itu telah berubah. Dari 1.346 KK, warga yang belum memiliki jamban hanya tinggal 54 KK. Jadi, sekitar 95,9 persen warga telah memiliki jamban sendiri dan tak lagi mandi di sungai.
pamsimas.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar